Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Kerapatan Adat Nagari (KAN) Pemangku Adat Nagari Koto Baru
Nagari Koto Baru – Pemerintah Nagari Koto Baru Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung Propinsi Sumatera Barat laksanakan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Kerapatan Adat Nagari (KAN) Pemangku Adat Nagari Koto Baru dengan mengangkat tema "Meningkatkan Pengetahuan Pemangku Adat Untuk Menuju Nagari Madani" untuk memperkuat peran Kerapatan Adat Nagari dalam menghadapi berbagai persolan di tengah masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Rapat Kantor Wali Nagari Koto Baru pada Jumat (27/12/2024) hingga Sabtu (28/12/2024).
Kegiatan ini dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Camat IV Nagari Ayu Bonny Dwi Fitha,S.STP, M.Si, Staf dari Kecamatan dan Perangkat Nagari Koto Baru serta dihadiri oleh 17 Niniak mamak Nagari Koto Baru.
Pada sambutannya Camat IV Nagari Ayu Bonny Dwi Fitha,S.STP, M.Si menyebutkan salah satu tantangan terbesar hari ini bagaimana memastikan generasi muda tetap bisa mewarisi nilai-nilai adat budaya dengan baik.
"Tantangan terbesar hari ini bagaimana, generasi muda dapat memahami kebudayaan Minangkabau dengan baik khususnya di Nagari Koto Baru. Diharapkan Ninik mamak yang mengikuti bimtek ini bisa melakukan transfer pengetahuan kepada generasi muda," sebutnya pada pembukaan kegiatan ini, Jumat (27/12/2024)
Ia menambahkan Niniak mamak, yang hadir dalam kegiatan ini juga bisa dapat mengampliaksikan ilmu yang didapat dalam Bimtek kali ini dalam kehidupan bernagari dan kehidupan sehari-hari.
Pemateri dalam kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Kerapatan Adat Nagari (KAN) Pemangku Adat Nagari Koto Baru Angku H. Epi Radisman Dt. Paduko Alam,SH beliau menyampaikan materi sekilas tentang Nagari Koto Baru Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung, “Ditiliak Nagari Koto Baru Nan tasabuik Ambacang Kamba Nan Lahia Tahun 1822 Tepatnya Hari Ahad 12 Rajab 1244 H (200 Tahun)”.
Menurut beliau perlu ada persamaan persepsi dalam membukukan tentang sejarah Nagari Koto Baru oleh Ninik Mamak Nagari Koto Baru. Supaya adanya satu kesatuan tentang sejarah menuruik “Wari nan bajawek pusako nan batarimo”
Bahasan terkait agraria, juga mencuat dalam kegiatan ini, salah satunya terkait Tanah Ulayat yang cendrung menjadi persolan terkait kepemilikan dan pemanfaatannya.
"Melalui bimtek ini, beliau menyampaikan kepada Niniak mamak. Sehingga nantinya apabila terjadi persolan apapun termasuk soal tanah, Niniak mamak menjadi orang yang menguasai permasalahan dan mempuni. " sebut Angku H. Epi Radisman Dt. Paduko Alam,SH.
PARSO, S.Kom
10 Desember 2024 08:28:49
Tampilan Websitenya super keren mas Amdeni. Mantap pokoknya...